Kamis, 11 Agutus 2016. Memberdayakan masyarakat untuk hidup mandiri, sehat menjadi modal besar tercapainya kualitas SDM di samping urusan pendidikan dan kesehatan. Hal ini menjadi kunci keberhasilan atas prestasi Desa Plesungan,Kecamatan Kapas, yang masuk dalam tahap penilaian lomba desa siaga aktif tingkat provinsi Jawa Timur. Isi paparan Desa Siaga Aktif (dowload)
Tim dari provinsi yang terdiri dari Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Biro Kesra dan Bappemas melakukan penilaian lapangan langsung di Plesungan, Kamis (11/8). Desa Siaga Aktif (DSA) adalah desa yang penduduknya memiliki sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kedaruratannya secara mandiri.Melalui program ini masyarakat dituntut untuk peduli dan tanggap dalam mengatasi masalah yang kerap terjadi di masyarakat. Desa Plesungan memiliki Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di balai desa, Poskesdes merupakan koordinator dari semua Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di Plesungan. Bupati Bojonegoro Suyoto, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menarik di Desa Plesungan. Diantaranya Plesungan sudah mengimplementasikan Open Government Partnership (OGP) tingkat desa. Pemerintahan terbuka dengan akuntabilitas program kerja yang dilakukan dengan terencana dan melibatkan partisipasi masyarakat dan bersinergi.
“Adanya dukungan informasi teknologi yang dikelola dengan baik, sehingga jejak program Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) nampak jelas di desa,” ujar Bupati yang akrab dipanggil kang Yoto, Kamis (11/8). Sementara Ketua Tim Penilai, Mahanani mengatakan untuk provinsi Jawa Timur ada empat daerah yang masuk dalam tahap penilaian yakni Bojonegoro, Lumajang, Gresik dan Pacitan.
Menurutnya Desa Siaga Aktif masih fokus pada promotif dan preventif di bidang kesehatan. “Semua ini adalah sinergi bersama yang harus dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakatnya untuk menciptakan sebuah inovasi. Bojonegoro memang luar biasa,” tegasnyaMemberdayakan masyarakat untuk hidup mandiri, sehat menjadi modal besar tercapainya kualitas SDM di samping urusan pendidikan dan kesehatan. Hal ini menjadi kunci keberhasilan atas prestasi Desa Plesungan,Kecamatan Kapas, yang masuk dalam tahap penilaian lomba desa siaga aktif tingkat provinsi Jawa Timur.
Tim dari provinsi yang terdiri dari Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Biro Kesra dan Bappemas melakukan penilaian lapangan langsung di Plesungan, Kamis (11/8). Desa Siaga Aktif (DSA) adalah desa yang penduduknya memiliki sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kedaruratannya secara mandiri.Melalui program ini masyarakat dituntut untuk peduli dan tanggap dalam mengatasi masalah yang kerap terjadi di masyarakat. Desa Plesungan memiliki Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di balai desa, Poskesdes merupakan koordinator dari semua Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di Plesungan. Bupati Bojonegoro Suyoto, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menarik di Desa Plesungan. Diantaranya Plesungan sudah mengimplementasikan Open Government Partnership (OGP) tingkat desa. Pemerintahan terbuka dengan akuntabilitas program kerja yang dilakukan dengan terencana dan melibatkan partisipasi masyarakat dan bersinergi.
“Adanya dukungan informasi teknologi yang dikelola dengan baik, sehingga jejak program Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) nampak jelas di desa,” ujar Bupati yang akrab dipanggil kang Yoto, Kamis (11/8). Sementara Ketua Tim Penilai, Mahanani mengatakan untuk provinsi Jawa Timur ada empat daerah yang masuk dalam tahap penilaian yakni Bojonegoro, Lumajang, Gresik dan Pacitan.
Menurutnya Desa Siaga Aktif masih fokus pada promotif dan preventif di bidang kesehatan. “Semua ini adalah sinergi bersama yang harus dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakatnya untuk menciptakan sebuah inovasi. Bojonegoro memang luar biasa,” tegasnyaMemberdayakan masyarakat untuk hidup mandiri, sehat menjadi modal besar tercapainya kualitas SDM di samping urusan pendidikan dan kesehatan. Hal ini menjadi kunci keberhasilan atas prestasi Desa Plesungan,Kecamatan Kapas, yang masuk dalam tahap penilaian lomba desa siaga aktif tingkat provinsi Jawa Timur.
Tim dari provinsi yang terdiri dari Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Biro Kesra dan Bappemas melakukan penilaian lapangan langsung di Plesungan, Kamis (11/8). Desa Siaga Aktif (DSA) adalah desa yang penduduknya memiliki sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kedaruratannya secara mandiri.
Melalui program ini masyarakat dituntut untuk peduli dan tanggap dalam mengatasi masalah yang kerap terjadi di masyarakat.
Desa Plesungan memiliki Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di balai desa, Poskesdes merupakan koordinator dari semua Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di Plesungan. Bupati Bojonegoro Suyoto, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menarik di Desa Plesungan. Diantaranya Plesungan sudah mengimplementasikan Open Government Partnership (OGP) tingkat desa. Pemerintahan terbuka dengan akuntabilitas program kerja yang dilakukan dengan terencana dan melibatkan partisipasi masyarakat dan bersinergi.
“Adanya dukungan informasi teknologi yang dikelola dengan baik, sehingga jejak program Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) nampak jelas di desa,” ujar Bupati yang akrab dipanggil kang Yoto, Kamis (11/8). Sementara Ketua Tim Penilai, Mahanani mengatakan untuk provinsi Jawa Timur ada empat daerah yang masuk dalam tahap penilaian yakni Bojonegoro, Lumajang, Gresik dan Pacitan.
Menurutnya Desa Siaga Aktif masih fokus pada promotif dan preventif di bidang kesehatan. “Semua ini adalah sinergi bersama yang harus dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakatnya untuk menciptakan sebuah inovasi. Bojonegoro memang luar biasa,” tegasnya
Lampiran :