Senin, 18 Juli 2016. Pagi itu suasana langit tampak cerah, cahaya matahari pagi menerobos disela-sela daun pepohanan. Tampak didepan gedung berjajar beberapa guru dan perangkat desa bersiap menyambut kedatangan para siswa baru. Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru pemerintah mencanangkan hari pertama masuk yang digagas oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswedan. Pada hari pertama masuk sekolah pegawai instansi pemerintah dan pegawai swastapun diberikan waktu untuk mengantarkan putra-putrinya ke sekolah. Hal itu diharapakan agar sebagai orang tua kita harus peduli dan memperhatikan pendidikan anak kita.
Di desa plesungan ada dua lembaga pendidikan yaitu di SDN Plesungan dan YPSPP Ulul Albab. Dalam upacara masuk pertama pada tahun ajaran baru ini, Bapak Sukirno selaku Camat Kapas sebagai Pembina upacara di SDN Plesungan, Sedangkan Bapak Kepala Desa Plesungan Pembina Upacara di YPSPP Ulul Albab yang meliputi siswa PAUD, TK, MI dan MTs. Dalam sambutannya beliau membacakan bupati Bojonegoro, yang isinya sebagai berikut :
Puji syukur kami panjatkan pada Allah karena hanya atas limpahan nikmatNya sehingga pada hari ini Senin tanggal 18 Juli 2016, kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menyambut anak-anak kita di sekolah untuk memulai tahun pelajaran baru 2016-2017.
Bapak / Ibu guru, anak-anak dan wali murid yang saya hormati
Kita semua menyadari Pendidikan adalah sarana penting bagi generasi muda kita untuk menyiapkan diri mengambil peran dan menghadapi tantangan dalam rangka membangun bangsa dan negara.
Sementara Dunia saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu. Perubahan terjadi begitu cepat yang tidak pernah ditemui dalam sejarah umat manusia sebelumnya. Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan berpengaruh pada cara kita hidup, cara kita bekerja dan tentu saja, cara kita belajar. Meramalkan masa depan menjadi semakin sulit karena ketidak pastian perubahan yang ada. Namun yang harus kita pastikan kepada anak-anak kita adalah bahwa kita memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapanya.
Kita harus bersatu padu memberikan dukungan pada anak. Salah satu dukungan yang perlu kita berikan pada anak-anak kita adalah memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jaman. Oleh sebab itu kita perlu memberikan dorongan serta memacu mereka untuk terus menuntut ilmu dan jangan sampai putus ditengah jalan. Ketrampilan utuh yang dibutuhkan anak di abad 21 ini mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi dan kompetensi.
Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama karakter moral antara lain nilai Pancasila, keimanan, ketaqwaan, kejujuran, integritas, keadilan, empati, sopan santun. Kedua karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, gigih, kemampuan beradaptasi dan kepemimpinan. Kita tidak ingin anak-anak kita menjadi anak yang jujur tapi malas atau rajin tapi culas. Keseimbangan karakter baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan.
Literasi dasar memungkinkan anak meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada kehidupan kesehariannya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka kini kita perlu pula memperhatikan literasi sains, teknologi, finansial dan literasi budaya. Kompetensi abad 21 menuntut anak-anak untuk mampu menghadapi masalah-masalah yang komplek dan tidak berstruktur. Maka mereka membutuhkan kompetensi kemampuan kreatifitas, berfikir kritis, memecahkan masalah, komunikasi serta kemampuan kolaborasi.
Bapak / Ibu guru, anak-anak dan wali murid yang saya hormati
Setiap anak yang lahir sebagai pembelajar, tumbuh sebagai pembelajar. Kita semua menyaksikan betapa anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian untuk mencoba. Lalu saat ia mulai melangkah masuk sekolah, ia mulai berhadapan dengan struktur dan berbagai peraturan sebagai bagian dari sebuah model masyarakat mini. Struktur dan berbagai peraturan yang ia hadapi ini dapat mengarahkan mereka terus menjadi pembelajar, atau justru sebaliknya meredupkan hasrat belajarnya.
Adalah tugas kita bersama untuk memastikan binar keinginan di mata setiap anak, serta api semangat untuk tetap belajar, berkarya serta menuntut ilmu di dalam dirinya tidak akan padam. Kita ingin pendidikan benar-benar berperan sebagai pelita bagi anak-anak kita yang akan membuatnya bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter dan memberikan kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depan.
- Mari kita jadikan sekolah sebagai taman kasih sayang yang saling menghormati, saling mencintai dan saling membantu.
- Mari kita jadikan masa pengenalan lingkungan sekolah sebagai pintu masuk untuk sesama warga sekolah dan lingkungan yang saling asah, asih, asuh dan memotivasi untuk menjadikan jalan sukses.
- Tinggalkan segala bentuk kekerasan biarkan itu menjadi cerita masa lalu.
- Mari kita laksanakan kegiatan untuk penumbuhan budi pekerti diantaranya ; mengawali hari sekolah dengan 15 menit waktu membaca buku non pelajaran, menyanyikan lagu Indonesia raya atau lagi-lagu bernuansa cinta tanah air, berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa secara bergantian dan mengakhiri hari sekolah dengan menyanyikan lagu-lagu daerah misalnya Bojonegoro matoh dll.
- Mari kita biasakan perilaku luhur di sekolah antara lain budaya antri, bersih, tertib, indah dan tidak merokok.
Semoga Allah SWT melapangkan dan selalu meridhoi ikhtiar kita untuk mencerdaskan anak bangsa kita tercinta.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.